Rabu, 09 Januari 2013

Kabar Unik








Alam Setiawan Mengucapkan Selamat Tahun Baru 2013
Semoga ditahun Yang Baru ini, Kita Semua Diberikan berkah dan Karunia oleh Tian Tuhan Yang Maha Esa serta Para Sien Beng...
Shanzai

follow in facebook : alam setiawan
e-mail : alamsetiawan17@yahoo.co.id

**

* Asal Mula Kopi :

Asal mula ditemukannya kopi adalah ketika seorang gembala di negara Ethiopia, yang menemukan suatu biji-bijian yang
warnanya merah dan memiliki rasa pahit, kemudian diperkenalkannya rasa pahit yang ditimbulkan biji-bijiannya tersebut yang menimbulkan rasa sensasi dan kenikmatan ketika menghirup aromanya dan menikmati hidangan hangat diwaktu-waktu tertentu.

Sampai sekarang, bagi sebahagian orang terutama yang penggila kopi mungkin tidak asing lagi bagaimana cara menikmati kopi dengan sepenuh hati, karena ada semacam rasa kepercayaan dan jati diri yang ditimbulkannya ketika menikmati secangkir kopi dengan relasi kerja dan maupun keluarga. Kopi bukan saja memiliki rasa yang aneh, akan tetapi sebuah citarasa yang tinggi dan style hidup era modernisasi.

Perlu diketahui juga, penghasil kopi terbaik di dunia dan sampai sekarang diakui adalah dari negara Columbia, Brasil, New Guinea, Kenya dan barang tentu dari negara kita dari daerah Papua dan kopi Sumatera yang terkenal nikmatnya itu.

Bila ingin menikmati kopi yang tersebut diatas, kunjungilah beberapa kafe dan restoran yang tersebar di daerah Jakarta dan nikmati rasanya yang tinggi dengan sensasi yang luar biasa. Selamat mencoba.


* Asal Usul Permen Karet :


Pertengahan abad ke -19, seorang jenderal bernama Antonio Lopez de Santa Anna dari Meksiko pergi ke New York. Ia berbekal banyak sekali chicle. Chicle adalah getah pohon sawo. Beberapa bulan kemudian, ia kembali ke Meksiko. Chiclenya ditinggalkan dilaci mejanya.
Temannya, Thomas Adams, kebetulan seorang penemu. Adams mengolah getah pohon sawo yang ditinggalkan oleh Antonio Lopez tersebut. Getah pohon sawo yang kenyal itu, ia rebus dan gilas dengan gilingan kue sampai tipis sekali. Hasilnya menjadi permen karet yang baik.
Kemudian permen karet itu diberi gula dan wewangian, rasanya menjadi lebih enak. Ketika ia jual di toko - toko permen New Jersey, banyak sekali yang membelinya.Adams pun segera meminta hak paten untuk mesin pembuat permen karetnya. Sejak itulah banyak orang berlomba - lomba membuat permen karet.
**** Perhatian :
download lagu Ku Masih Sayang cipt. Alam Setiawan...
nich lagu diciptakan sendiri oleh Alam Setiawan, walaupun suaranya pas-pasan tapi lumayan enak didengar lah.... semoga terhibur... ^^

* Pohon Menakjubkan :
Circus Trees

Axel Erlandson sebagai petani punya hobi yang unik, membentuk pohon. Haaa…? Ya, mulai dari dipotong, dibengkokin, dipahat, pokoknya biar bisa punya bentuk yang fantastis dan diberi nama “Circus Tree”. Ini nih hasil karya petani kreatif yang satu ini:


















Basket Tree



The two-legged tree



Ladder tree


Tapi orang yang satu ini pelit banget nggak mo bagi2 ilmu. Sekarang pohonnya dibeli milyuner Michael Bonfante, buat di transpantasi di amusement park nya di Bonfante Gardens ,Gilroy pada tahun 1985.

8. Giant Sequoias: General Sherman


Giant Sequoias (Sequoiadendron giganteum), Cuma tumbuh di Sierra Nevada, California, menjadi pohon paling gede (volume - red). Yang paling gede tuh ada di General Sherman di Sequoia National Park (84 meteran ), kalo beratnya lebih dari 6000 ton (kalo sekarang mestinya udah lebih ). Diperkirakan umurnya sekitar 2.200 tahun dan tiap tahun nambah 60 kaki.

Kabar Terkini

Kompolnas: Polisi Jangan Hanya Tilang Dahlan Iskan
Penulis : Dian Maharani | Selasa, 8 Januari 2013 | 23:13 WIB

Kompolnas: Polisi Jangan Hanya Tilang Dahlan Iskan 
SURYA/DONI PRASETYOMobil elektrik Tucuxi "Ferari" yang sudah dipindahkan ke halaman parkir Unit Laka Lantas Mapolres Magetan untuk diperiksa Tim Teknis Labfor Polda Jatim, Tim Teknis Dishub Provinsi Jatim dan Tim Teknik elektrik car, Minggu (6/1/2013).
JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Saputra Hasibuan mengatakan, kepolisian harus berani memberikan sanksi hukum yang sesuai untuk Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait insiden mobil listrik "Ferrari" di Magetan, Jawa Timur. Jika nantinya Dahlan hanya dikenakan sanksi tilang, menurut Edi, hal itu merupakan penggunaan diskresi polisi dan dapat melanggar Pasal 18 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.

"Bila Polres Magetan dan Polda Jatim hanya memaksakannya, kami khawatir akan membangun kesan bahwa ada diskriminasi Polri dalam penetapan hukum dan ini bertentangan dengan prinsip equality before the law," ujar Edi saat dihubungi, Selasa (8/1/2013).

Sedianya, Kepolisian Daerah Jawa Timur akan melakukan gelar perkara atas peristiwa kecelakaan mobil listrik "Ferrari" Tucuxi milik Menteri BUMN Dahlan Iskan di Markas Polda Jatim besok atau Rabu (9/1/2013). Setelah itu, kepolisian akan mementukan sanksi hukum atas dugaan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan Dahlan.

Edi menerangkan, polisi juga harus jeli melihat kesalahan Dahlan yang menggunakan pelat nomor tidak resmi, yakni "DI 19". Pelat nomor tersebut tidak pernah dikeluarkan oleh kepolisian sebab mobil seharga sekitar Rp 1,5 miliar tersebut juga belum mendapat sertifikat uji tipe. Indonesia sendiri tidak memiliki kode wilayah "DI" untuk pelat nomor kendaraan bermotor.
"Jika hanya saksi tilang, tentu kurang memberikan rasa keadilan buat masyarakat. Polri saat ini perlu mengkaji sanksi hukum lainnya dan perlu melakukan penyelidikan lebih dalam soal bagaimana Dahlan Iskan bisa menggunakan nomor polisi bodong," terangnya.
Menurut Edi, sanksi hukum harus diberikan secara tegas tanpa pandang bulu, apalagi dikatakan Edi, Dahlan merupakan seorang pejabat negara yang seharusnya menjadi contoh untuk masyarakat.
"Selain ada delik pidana, tentu ini juga melanggar asas kepatutan sebagai seorang menteri yang jadi panutan masyarakat," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, mobil listrik ala "Ferrari", Tucuxi, milik Dahlan Iskan yang sedang menjalani tes tempuh jalan jarak jauh dari Jakarta menuju Surabaya mengalami kecelakaan di Plaosan, Magetan, Sabtu (5/1/2013), akibat rem blong.

Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Kepolisian Daerah Jawa Timur AKBP Ade Safri Simanjuntak mengatakan, berdasarkan kesimpulan sementara dari tim, kelalaian terletak pada pengemudi kendaraan Tucuxi, yakni Dahlan Iskan.
"Karena itu, Pak Dahlan sangat berpeluang besar menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Selain itu, dia juga akan diperiksa lagi pekan ini setelah sebelumnya dimintai keterangan oleh penyidik Polres Magetan seusai kecelakaan pada Sabtu (5/1/2013)," kata Ade.

Ia menjelaskan, berdasarkan kesimpulan sementara tim gabungan, Dahlan Iskan melanggar sejumlah pasal dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, di antaranya Pasal 310 Ayat 1, Pasal 280, dan Pasal 64 Ayat 1.
Pasal 310 Ayat 1 terkait kelalaian yang menyebabkan kecelakaan dengan ancaman pidana penjara maksimal enam bulan dan/atau denda maksimal Rp 1 juta. Pasal 280 dan Pasal 64 Ayat 1 terkait pelanggaran aturan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dengan ancaman penjara maksimal dua bulan atau denda maksimal Rp 500.000.

Selengkapnya, ikuti di topik pilihan:
MOBIL LISTRIK DAHLAN ISKAN

Kisah Inspiratif

1. Cerita Motivasi Kerja : Kisah Si Penebang Pohon
Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin. 
Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon. 
Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”. 
Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi. 
Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?”  “Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga”. Kata si penebang. 
“Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. 
Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak. 
Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !

Penulis : Andrie Wongso